Berita tragis muncul beberapa hari yang lalu ketika kematian Paul Duncan diumumkan. Paul terkenal sebagai mantan bintang sepak bola Notre Dame dan mantan pemain NFL. Dia juga bermain di garis ofensif untuk Fighting Irish dari tahun 2005 hingga 2009. Dia meninggal pada usia 35 tahun, dan keadaan kematiannya masih belum sepenuhnya jelas.
Istrinya adalah orang yang pertama kali menyampaikan berita, dan seiring penyelidikan untuk menjelaskan penyebab serangan jantung yang merenggut nyawanya, informasi lebih lanjut pasti akan tersedia.
Kematiannya Sedang Diselidiki
Kematian Paul Duncan merupakan kehilangan yang luar biasa bagi dunia olahraga dan khususnya bagi keluarganya, dan fakta bahwa penyebab kematiannya yang masih belum jelas tidak membantu meringankan rasa sakitnya. Untungnya, kantor pemeriksa medis di DeKalb County, Georgia mengkonfirmasi ke E! Berita bahwa kematiannya sedang diselidiki, jadi semoga keluarganya segera mendapat jawaban. Istrinya, Ellen Duncan, berbagi berita tragis di Instagram pada 16 Juli.
"Kemarin, Jumat 15 Juli, Paul mengalami serangan jantung saat berlari di lingkungan kami. Hari ini dia dinyatakan mati otak," tulisnya. "Kami akan menjalani pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab kematiannya. Tubuhnya akan disumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan organ dan untuk penelitian medis." Akhirnya, dia berterima kasih kepada semua orang atas dukungan dan cinta yang telah mereka tunjukkan kepada keluarganya.
Dia Ayah dan Suami yang Hebat
Satu hal yang lebih disukai Paul Duncan daripada sepak bola adalah keluarganya yang luar biasa. Dia dan istrinya Ellen memiliki dua putri cantik, Dillon dan Sloane, yang berusia enam dan empat tahun, dan Paul mencintai gadis-gadisnya lebih dari apa pun di dunia ini. Dia bertemu Ellen pada tahun 2009, dan itu adalah cinta pada pandangan pertama, dan sampai akhir, mereka tetap tak terpisahkan.
"Paul berperan sebagai suami, mendukung Ellen dalam segala hal, dan dia berperan sebagai 'ayah perempuan', dari membangun taman bermain di halaman belakang hingga menata rambut sebelum sekolah," baca obituarinya. "Dillon dan Sloane menyukai pesta dansa dadakan Paul di dapur dan petualangannya bersama mereka di air, entah itu di danau bersama keluarga atau di kolam renang bersama teman-teman. Sampai hari terakhirnya, dia adalah seorang ayah, anak, suami, dan saudara yang menghargai kompetisi dan permainan yang penuh semangat, dari Euchre hingga Scrabble."
Meskipun tidak ada yang bisa dilakukan atau dikatakan seseorang yang akan menghilangkan rasa sakit dari kehilangan yang mengerikan ini, istri dan putrinya dapat dihibur oleh kenangan mengharukan yang tak terhitung jumlahnya yang pasti telah mereka bangun selama bertahun-tahun. Pikiran dan doa kami menyertai mereka selama masa sulit ini.