Bagaimana Love On The Spectrum Memerangi Kesalahpahaman Tentang Autisme

Daftar Isi:

Bagaimana Love On The Spectrum Memerangi Kesalahpahaman Tentang Autisme
Bagaimana Love On The Spectrum Memerangi Kesalahpahaman Tentang Autisme
Anonim

Netflix baru-baru ini merilis Love On The Spectrum, yang segera diikuti oleh Love On The Spectrum: A. S. Kedua acara tersebut sukses membuat penggemar terobsesi dengan para pemerannya. Dengan kesuksesan besar dari reality show tersebut, co-creator, produser, dan sutradara Cian O'Clery tahu bahwa penting untuk terus mengembangkan serial ini.

Memerangi kesalahpahaman tentang autisme dan menjangkau khalayak luas adalah yang terdepan dalam memproduksi Love On The Spectrum. Tim produksi memainkan peran penting dalam menghibur para pemeran yang merasa sangat cemas tentang kencan, serta rentan untuk ditonton dunia. Dengan tim yang mendukung dan stereotip untuk dihancurkan, sifat menawan Love On The Spectrum menyiapkannya untuk sukses.

8 Memamerkan Dunia Kencan Sejati

Dengan semua stereotip di sekitar orang-orang di spektrum, Love On The Spectrum adalah pandangan sekilas yang menyegarkan tentang semua kesamaan antara dunia kencan untuk orang-orang dengan autisme dan orang-orang tanpa autisme. Salah satu cara acara ini mematahkan stereotip adalah dengan menunjukkan orang-orang dengan autisme di dunia kencan secara langsung. Alih-alih mencoba memberi tahu pemirsa dengan sumber daya lain, memberikan wawasan langsung kepada pemirsa tentang seperti apa kencan bagi orang-orang dalam spektrum membantu untuk perlahan-lahan memecah kesalahpahaman.

7 Sikap Lugas Para Anggota Pemeran

Di dunia yang penuh bayangan, Love On The Spectrum memiliki pemeran yang penuh dengan orang-orang jujur yang mencari cinta. Tidak ada satu episode pun yang menunjukkan seseorang membuat kencan atau memimpin mereka. Sebaliknya, orang-orang di acara itu memiliki sikap lugas dan jujur kepada orang lain jika mereka tidak lagi tertarik. Bahkan selama kencan, beberapa anggota pemeran telah memutuskan untuk mempersingkat tanggal karena mereka tidak tertarik untuk bertahan.

6 Saling Menghormati Antara Pasangan

Salah satu aspek pacaran yang seharusnya normal dan standar adalah saling menghormati satu sama lain. Beruntung bagi orang-orang di acara ini, mereka selalu menyadari batasan kencan mereka dan memahami bagaimana rasanya tidak dihormati. Banyak pemeran yang membawa bunga dan selalu meminta izin, baik itu sebelum berpegangan tangan atau berpelukan. Aspek pertunjukan ini tentu merupakan sesuatu yang dapat dipelajari oleh orang-orang neurotipikal.

5 Hobi Unik Dan Minat Anggota Pemeran

Bagian lain yang menarik dari Love On The Spectrum adalah fakta bahwa orang-orang dalam spektrum biasanya memiliki minat dan hobi yang sangat kuat yang mereka sukai untuk dibicarakan. Saat memperkenalkan anggota pemeran baru, pembawa acara menyebutkan dua hal yang disukai anggota pemeran dan dua hal yang tidak mereka sukai.

4 Mengubah Cara Masyarakat Melihat Autisme

Mematahkan stereotip masyarakat dan menunjukkan bahwa orang dengan autisme tidak jauh berbeda dari masyarakat lainnya telah menjadi tema besar untuk Love On The Spectrum. Terlalu banyak orang yang percaya bahwa penyandang disabilitas tidak bisa atau tidak tertarik untuk menemukan cinta. Love On The Spectrum menunjukkan bahwa, meskipun mungkin sedikit lebih menakutkan dan menegangkan, banyak orang di spektrum ini masih ingin menemukan cinta. Jodi Rodgers, spesialis kencan yang ditampilkan di acara itu, membantu para pemeran mempersiapkan kencan mereka dan membantu menunjukkan kepada mereka, dan pemirsa, bahwa berkencan sebenarnya tidak jauh berbeda untuk orang-orang di spektrum.

3 Setiap Orang Memiliki Seseorang yang Tepat untuk Mereka

Tidak hanya Love On The Spectrum sebuah pertunjukan menawan yang memberi orang-orang di spektrum kesempatan untuk menemukan cinta, tetapi juga menunjukkan bahwa setiap orang memiliki orang yang sempurna di luar sana untuk mereka. Musim 2 Love On The Spectrum menunjukkan Jimmy dan Sharnae, pasangan yang bersama sebelum pertunjukan, menikah. Ketika kecemasan mengambil alih selama pembuatan film, mereka adalah kenyamanan dan ruang aman satu sama lain.

Seksualitas adalah elemen besar lainnya dari pertunjukan. Ini adalah stereotip umum bahwa orang-orang di spektrum selalu lurus, tetapi serial ini mencakup beberapa anggota pemeran yang merupakan bagian dari komunitas LGTBQ+.

2 Kreator Dan Produser Berinvestasi Dalam Membantu Para Pemain Menemukan Cinta

Banyak serial TV realitas dan acara kencan berfokus pada drama pengalaman. Sangat jelas bagi pemirsa bahwa kru produksi Love On The Spectrum benar-benar mengharapkan romansa bagi para pemerannya. Produser dan sutradara Love On The Spectrum, Cian O'Clery, terdengar di sepanjang seri memberikan kenyamanan kepada para pemeran yang merasa cemas berada di TV dan pemikiran untuk berkencan secara umum.

1 'Love On The Spectrum' Menunjukkan Dunia Kencan yang Lebih Realistis

Tidak seperti acara seperti franchise The Bachelor dan Love Is Blind, Love On The Spectrum mengambil pendekatan yang lebih realistis ke dunia kencan. Anggota pemeran pergi kencan reguler dengan orang-orang yang mirip dengan diri mereka sendiri, dalam suasana yang terasa aman dan nyaman bagi mereka berdua. Alih-alih berfokus pada faktor kejutan, Love On The Spectrum memberikan wawasan yang menawan tentang seperti apa dunia kencan yang realistis bagi mereka yang ada di spektrum.

Direkomendasikan: