Nick dan Vanessa Lachey menyelesaikan musim kedua Love Is Blind dan dengan cepat memberi penggemar acara lain untuk ditonton: The Ultimatum: Marry Or Move On. Dengan musim penuh drama yang berantakan, penggemar dengan cepat menonton delapan episode yang dirilis sekaligus, diikuti oleh final dan reuni seminggu kemudian. Terinspirasi oleh hubungan Nick dan Vanessa Lachey sendiri, The Ultimatum: Marry Or Move On mengambil pasangan kehidupan nyata yang terhenti dalam status hubungan mereka. Satu pasangan sudah siap untuk menikah, sementara yang lain tidak begitu yakin.
Meskipun kedua acara ini agak mirip, ada beberapa perbedaan yang mencolok di antara keduanya. Nick dan Vanessa Lachey benar-benar ingin para kontestan dari kedua acara tersebut menemukan cinta sejati dan membuat keputusan akhir yang tepat bagi mereka pada akhirnya, tetapi mereka mengambil jalan yang sangat berbeda untuk sampai ke sana.
9 Semua Orang di 'The Ultimatum: Marry Or Move On' Memiliki Mitra Asli
Para kontestan Love Is Blind tiba di acara single dan siap untuk menemukan cinta dalam hidup mereka. Namun, di The Ultimatum: Marry Or Move On, para kontestan tiba dengan pasangan asli mereka. Setiap orang memulai dalam hubungan jangka panjang, di mana mereka berada pada titik berhasil atau hancur.
8 Pasangan di 'The Ultimatum' Tidak Membuat Keputusan Sampai Akhir
Tidak seperti Love Is Blind, di mana kontestan bertunangan atau meninggalkan pertunjukan, The Ultimatum: Marry Or Move On meninggalkan proposal hingga akhir musim. Tentu saja, para kontestan memilih mitra percobaan untuk percobaan, tetapi pertunangan tidak tiba sampai akhir.
7 Ada Lebih Banyak Gangguan Dari Luar Untuk Kontestan Di 'The Ultimatum'
On Love Is Blind, para kontestan mengenal satu sama lain melalui pod, dengan sedikit atau tanpa gangguan dari luar. Di Ultimatum: Marry Or Move On, kontestan memiliki ponsel mereka melalui seluruh proses. Ada juga lima mitra potensial lainnya untuk dipilih oleh para kontestan, yang menyebabkan kecemburuan.
6 Piala Perak Alih-alih Piala Emas Di 'The Ultimatum'
Tema Love Is Blind adalah fakta bahwa kontestan meminum piala emas di setiap setting. Fans bingung pada awalnya, tetapi itu telah menjadi ciri khas pertunjukan. Sekarang, The Ultimatum: Marry Or Move On membuat kontestan minum dari piala perak.
5 'The Ultimatum: Marry Or Move On' Berfokus pada Situasi dan Kesulitan Kehidupan Nyata
The Ultimatum: Marry Or Move On berpusat pada pasangan dengan kesulitan dan tantangan kehidupan nyata dalam hubungan mereka, sementara Love Is Blind tidak memiliki pasangan asli sejak awal. Ketidaksepakatan Nate dan Lauren tentang memiliki anak dan perbedaan Colby dan Madlyn dalam berkomitmen satu sama lain adalah beberapa masalah terbesar yang ditonton penggemar.
4 'The Ultimatum: Marry Or Move On' Tidak Seketat 'Cinta Itu Buta'
Kontestan di Ultimatum: Marry Or Move On diberi panduan tentang bagaimana eksperimen akan berjalan, tetapi tampaknya tidak seketat itu. Jake Cunningham melanjutkan untuk menjelaskan bahwa pasangan aslinya, April Marie, berhubungan dengan orang-orang di luar pertunjukan, dan itu bertentangan dengan aturan masing-masing. Bahkan dengan lamaran yang direncanakan untuk akhir pertunjukan, dua pasangan juga bertunangan saat memilih makan malam.
3 Pemeran 'The Ultimatum: Marry Or Move On' Jauh Lebih Muda
Perbedaan yang mencolok antara kedua acara tersebut adalah usia para kontestan. Di Love Is Blind, para pemain berusia di atas dua puluhan hingga tiga puluhan, sedangkan di The Ultimatum: Marry Or Move On, mayoritas kontestan berusia di bawah dua puluh lima tahun.
2 Semua Orang Memilih Mitra Percobaan Di Depan Grup Di 'The Ultimatum'
On The Ultimatum: Marry Or Move On, kontestan berdiri di depan seluruh grup, termasuk pasangan asli mereka, untuk memilih dengan siapa mereka ingin menjalani pernikahan percobaan. Di Love Is Blind, kontestan membuat pilihan masing-masing untuk melamar di pod.
1 'The Ultimatum' Lebih Realistis
Sementara kedua acara tersebut memiliki pasangan yang bahagia meninggalkan pertunjukan bersama, konsep The Ultimatum: Marry Or Move On memiliki hasil yang jauh lebih realistis. Keenam pasangan pergi ke acara itu berharap untuk pergi dengan pasangan asli mereka, meskipun, banyak yang menemukan hasil yang sangat berbeda.