Musim gugur secara resmi telah tiba, yang berarti bahwa musim 'Netflix dan dinginkan' akan segera dimulai. Saat hari semakin pendek dan dingin, secangkir cokelat dan sesi pesta film di sofa mungkin merupakan cara sempurna untuk bekerja keras untuk musim dingin. Satu-satunya pertanyaan adalah-apa yang harus ditonton musim gugur ini? Menurut trailer yang baru dirilis, ada drama yang akan datang yang mungkin persis seperti yang diinginkan oleh para penggemar film sejarah.
Anggap saja bocorannya membuat kita menginginkan lebih. Video berdurasi dua menit empat puluh detik itu menunjukkan gambar-gambar menarik dari momen menegangkan dalam sejarah AS, ketika orang-orang muda turun ke jalan untuk menentang Perang Vietnam.
Laman Twitter raksasa streaming itu menempatkan plot dalam istilah yang sangat memikat: “Pada tahun 1968, mereka berbaris untuk menghentikan perang- dan memulai revolusi.”
Yang Dapat Diharapkan Pemirsa
Trailer ini mengungkapkan kombinasi menarik dari adegan-adegan yang berkisar dari revolusi bawah tanah hingga pertengkaran jalanan hingga pertempuran di ruang sidang. Jika pandangan sekilas ke dalam film ini adalah sesuatu yang harus dilalui, pemirsa dapat mengharapkan sebuah film yang menyatukan momen-momen pengejaran idealis, kekerasan fisik, dan sejarah intelektual. Hasilnya berpotensi menjadi sangat kuat, meskipun kita belum melihat apakah sutradara Aaron Sorkin dapat melakukannya.
Pemerannya adalah kru yang berbakat namun eklektik. Komedian kontroversial Sacha Baron Cohen, yang terkenal karena peran utamanya di Borat, akan tampil bersama pemenang Academy Award Eddie Redmayne. Bintang komedi romantis Joseph Gordon-Levitt juga akan memainkan peran utama dalam film tersebut. Tentu saja film ini akan menarik untuk ditonton, hanya untuk melihat bagaimana aktor-aktor utama ini berinteraksi di layar.
Protes Dan Relevansi Politik
Pengumuman trailer datang saat protes meletus di seluruh Amerika Serikat. Mengingat kemarahan baru-baru ini tentang kebrutalan polisi dan kebangkitan gerakan Black Lives Matter, pemirsa modern mungkin tertarik untuk membandingkan budaya protes saat ini dengan representasinya di bioskop.
Pratinjau menunjukkan gambar polisi berbaris dalam pertempuran dan menyerang warga sipil yang turun ke jalan.
Jika dilakukan dengan baik, film ini dapat terhubung dengan baik dengan penonton modern dengan cara yang bermakna.